Kamis, 05 Januari 2017

Jenis-Jenis Pasir dalam Proses Pengecoran Logam

     Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, proses pengecoran logam dengan sand casting ialah proses pengecoran yang menggunakan media pasir sebagai cetakannya. Ada beberapa macam jenis  pasir yang dipakai dalam pengecoran sand casting. Tetapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar hasil cetakan tersebut sempurna. Syarat bagi pasir cetak antara lain:

1. Mempunya sifat yang mampu bentuk, sehingga mudah dalam pembuatan cetakan dengan kekuatan yang cocok. Cetakan yang dihasilkan harus kuat dan dapat menahan temperatur logam cair yang tinggi sewaktu dituang kedalam cetakan.

2. Permeabilitas yang cocok, agar udara yang terjebak didalam cetakan dapat keluar melalui sela-sela butir pasir untuk mencegah terjadinya cacat coran seperti gelembung gas, rongga penyusutan dan lain-lain.

3. Distribusi besar butir yang cocok.

4. Mampu dipakai lagi, tentu dalam proses produksi faktor eknomois sangat diperhatikan untuk itu pasir harus dapat digunakan kembali.

5. Tahan terhadap temperatur panas saat dituangkan dalam cetakan.

6. Pasir harus murah.

     Pasir cetak yang lazim digunakan dalam industri pengecoranadalah sebagai berikut:
1. Pasir Silika
     Pasir silika adalah pasir yang didapat dengan cara menghancurkan batuan silika, kemudian disaring untuk mendapatkan ukuran yang diinginkan.


2. Pasir Zirkon
       Pasir zirkon berasal dari pantai timur australia yang mempunyai daya taha api yang sangat efektif untuk mencegah sinter. Sinter sendiri ialah titik temperatur dimana pasir mulai meleleh.

3. Pasir Olivin
       Pasir olivin didapat dengan cara menghancurkan batu membentuk 2MgO, Si02, 2FeO SiO2. Pasir olivin mempunyai daya hantar panas yang lebih besar dibandingkan pasir silika.


Sekian info untuk artikel ini, semoga bermanfaat untuk kita semua. Teknik Jaya

Pengecoran Logam

       Kali ini kita akan membahas sedikit tentang pengecoran logam.
       Pertama apa  yang dimaksud dengan pengecoran logam? Proses pengecoran pada dasarnya ialah penuangan logam cair kedalam cetakan yang telah terlebih dahulu dibuat pola, hingga logam cair itu membeku dan kemudian dipindahkan dari cetakan.
      
      Selanjutnya kita akan mengenal sedikit tengan apa saja jenis-jenis pengecoran logam, adapun jenis yang adaya itu:
1. Sand Casting
       Yaitu jenis pengecoran dengan menggunakn cetakan pasir. Jenis pengecoran ini paling banyak dipakai karena ongkos produksinya murah dan dapat membuat benda coran dengan kapasitas yang berton-ton.

2. Centrifugal Casting
       Pada pengecoran jenis ini cetakan diputar bersamaan dengan penuangan logam cair kedalam cetakan. Yang tujuannya agar logam cair itu terdorong dengan gaya sentrifugal akibat berputarnya cetakan. Contoh benda coran yang biasanya menggunakan jenis coran ialah pelek dan benda coran lainnya yang berbentuk bulat atau silinder.

3. Die Casting
      Jenis pengecoran ini adalah pengecoran yang cetakannya terbuat dari logam. Sehingga cetakannya dapat dipergunakan berulang-ulang. Biasanya logam yang dipakai adallah logam non ferro.

4. Invesment Casting 
        Yaitu jenis pengecoran yang polanya terbuat dari lilin (wax), dan cetakanya terbuat dari keramik. Contoh benda coran yang biasa menggunakan jenis pengecoran ini ialah benda coran yang memiliki kepresisian yang tinggi misalnya rotor tubin.

Selasa, 03 Januari 2017

Sejarah Penggunaan Material Baja

Sekilas tentang baja:
     baja adalah logam paduan, logam besi dengan unsur dasar dengan paduan lainnya, termasuk karbon. Baja termasuk dalan jenis logam ferro. Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0,2 - 2,1% sesuai dengan spesifikasinya. komponen yang pada umumnya sering terdapat dalam baja yaitu besi, karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian kecil oksigen, nirogen dan alumunium.

Bijih Besi

Sejarah pengunaan baja:
     baja mulai digunakan sekitar tahun 4000 SM, besi (sebagai komponen utama penyusun baja) digunakan untuk membuat peralatan sederhana. Material ini dibuat dalam bentuk besi tempa, yanng diperoleh dengan memanaskan bijih-bijih besi dengan menggunakan arang. Sekitar akhir abad ke 18  dan permulaan abak ke- 19, besi tuang dan besi tempa sudah banyak mulai banyak digunakan untuk pembuatan struktur jembatan. Jembatan lengkung coalbrookdale yang melintas diatas sungai Severn (Inggris) adalah jembatan pertama yang terbuat dari besi tuang. Jembatan dengan panjang sekitar 30 m dibangun oleh Abrahan Darby III.

 Jembatan : The viaduct La Polvorilla, Salta Argentina
     Pada abad ke-19 mulai muncul material baru yang dinamakan dengan baja yang merupakan logam paduan antara besi dan karbon. Material baja mengandung kadar karbon yang lebih sedikit daripada besi tuang, dan mulai digunakan untuk industri-industri berat. Sir Henry dari Inggris merupakan yang pertama kali membuat baja dalam volume besar dan menerima hak paten dari pemerintah Inggris pada tahun 1855 atas temuannya tersebut. Beliau mempelajari bahwa dengan menghembuskan udara diatas besi cair panas akan membakar kotoran-kotoran yang ada dalam besi tersebut, namun secara bersamaan proses ini juga menghilangkan komponen-komponen seperti karbon dan mangan. Selanjutnya komponen-komponen penting ini dapat digantikan dengan suatu logam paduan antara besi, karbon dan mangan, disamping itu juga ditambahkan batu kapur sebagai pengikat senyawa fosfor dan sulfur. Dengan ditemukannya proses bassemer, maka di tahun 1870 baja mulai dapat diproduksi dalam sekala besar dan secara perlahan material baja mulai mengantikan besi tuang sebagai elemen kontruksi.
     Di Amerika Serikat jembatan kereta api pertma yang dibuat dari baja adalah jembatan Eads, yang diselesaikan pada tahun 1874 terdiri dari tiga buah bentangan.

Pustaka : Seiawan, Agus, "Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD edisi Kedua" Erlangga